Skip to main content

Ketua RT Mampu, Masyarakat Maju

 

“Mau mendaftar vaksin masih bisa, pak?” Tanya salah satu warga sambil memegang kemudi sepeda motornya. Tampaknya ia baru saja pulang kerja dalam keadaan tergesa-gesa.

 “Maaf, mas. Kemarin sudah ditutup, hari ini undangan juga sudah didistribusikan.” Jawabku dengan perasaan berat. Khawatir akan mengecewakannya.

 “Kemarin – kemarin apa tidak tahu pengumumannya? Udah di share sejak dua pekan lalu di grup RT/RW.”

 Aku berusaha menjelaskan runtutan informasi agar warga tersebut memahami.

 “Nggak ada pengumuman apa-apa dari pak RT, pak.”

 “Huf,” ku hela nafasku pelan sambil mengucapkan permohonan maaf seraya membesarkan hatinya.

 “Semoga kapan-kapan ada lagi, mas.”

 Seringkali pengumuman penting yang seharusnya diketahui oleh masyarakat terputus di tengah jalan. Hal ini tentu bukan sekali atau dua kali melainkan rutin terjadi. Bagi sebagian orang mungkin pengumuman itu tidak terlalu penting tapi bagi yang lainnya hal itu mungkin mendesak. Apalagi saat ini surat vaksin banyak digunakan untuk berbagai sarat perjalanan dan pekerjaan.

 Tentu kita tidak ingin menyalahkan satu dua pihak apalagi ketua RT, karena mencari kesalahan lebih mudah daripada memaafkan. Justru ini menjadi koreksi bagi kita.

 Apakah selama ini kita memilih mereka karena kemampuan atau kelemahannya. Jika selama ini yang menjadi pertimbangan adalah kelemahannya tentu tidak adil jika menyalahkannya. Karena pemimpin adalah cermin orang yang dipimpinnya.

 Jika selama ini kita memilih karena orangnya jarang menghadiri kegiatan, seperti kerja bakti, kumpulan RT dan sering protes jika musyawarah maka jangan berharap kondisi akan lebih baik.

 Ketua RT adalah ujung tombak pemerintahan yang beririsan langsung dengan masyarakat. Paling mengetahui kondisi warganya, paling paham kebutuhan warganya. Maka peran ketua RT tidak lagi dipandang sebelah mata. Ia adalah jabatan strategis yang akan menentukan maju tidaknya sebuah lingkungan.

 Memilih ketua RT seharusnya mempertimbangkan aspek kemampuan. Maka pilihlah yang sekiranya mampu atau mendekati kemampuannya.

 Sahabat Ali Bin Abi Thalib pernah berkata, “Kebaikan yang tidak tertata dengan rapi (terorganisisr), akan dikalahkan oleh kebathilan yang tertata dengan rapi.”

 Lopait, 26 Juli 2021

Erfani

 

Comments

Popular posts from this blog

Brosur Penerimaan Peserta Didik Baru paud Permata Bunda

Brosur PPDB Permata Bunda Bawen 2015 Tahun ajaran 2015/2016

Tempat jual tahu bakso di semarang enak

Tahu bakso adalah jajanan khas kota Ungaran Kab. Semarang. Selain bisa langsung dimakan jajanan tahu bakso juga bisa dijadikan oleh-oleh untuk keluarga, sahabat dan handai taulan. Tidak sulit mencari outlet yang menjual tahu bakso di Ungaran, hampir dikanan kiri jalan sepanjang jalan Jogjakarta, Solo, Semarang (Joglo Semar) menjajakan makanan khas ini.

Politik itu Dinamis

Oleh: Erfani Mengamati perkembangan politik saat ini semakin unik. Sejak pelantikan kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi, Rabu, 23/10/2019 kita dikejutkan oleh wajah para Menteri yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Kejutan pertama adalah diangkatnya Fahrul Razi sebagai Menteri Agama pertama dari militer sejak era Reformasi. Kita tahu selama ini Menteri Agama selalu diisi oleh kader Nahdlatul Ulama (NU). Banyak yang menduga posisi yang sama juga pasti ditempati oleh kader NU selaku organisasi Islam terbesar di Indonesia. Kedua, diangkatnya CEO GoJek, Nadiem makarim sebagai Menteri Pendidikan dan kebudayaan. Serupa dengan Kementerian Agama, pos ini juga biasanya diisi oleh kader Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang konsen membangun SDM melalui jalur pendidikan. Ketiga, yang juga menarik adalah masuknya Prabowo Subianto dijajaran Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan. Tentu saja masuknya Prabowo subianto banyak menimbulkan spekulasi, pasalnya pa...