Oleh : Erfani Abu Hanafi
Assalamualaikum. Selamat pagi semua. Semoga udah Sholat Shubuh ya. Yang ibu-ibu pasti lagi sibuk-sibuknya menyiapkan urusan keluarga, masak, nyuci dan lain-lain, kalo yang bapak-bapak kira-kira ngapain ya. Kalo saya saya biasanya bantuin bikin api pakai kayu bakar untuk mandi anak-anak, termasuk saya. Hehe.
Sebelum mulai aktifitas rumah tak sempatkan menunaikan kewajiban dulu ya.
Kali ini saya mau cerita hasil ngebolang ke sungai Elo, Magelang.
Syukur alhamdulillah Minggu kemarin tepatnya 8 September 2019 saya bersama teman-teman berkesempatan menyusuri sungai Elo, Magelang. Bahasa kerennya sih Rafting.
Jujur, ini pengalaman pertama. Jadi masih ada aroma penasaran.
Setibanya dilokasi saya beserta rombongan berkumpul di bibir sungai untuk mendapatkan pengarahan dari pemandu. Mulai dari cara memakai pelampung, helm, dayung termasuk cara mengantisipasi ketika perahu mengalami masalah, begitu pula hal-hal yang harus dilakukan jika ada teman tercebur sungai.
Setelah semua siap, tibalah giliran masing-masing tim tak terkecuali kami yang berjumlah 6 orang turun ke sungai. Butuh sekitar 3 jam untuk bisa menyelesaikan perjalanan yang jaraknya kurang lebih 12 KM ini dengan medan yang lumayan menantang.
Belum juga ambil posisi duduk tiba-tiba sekelebat air membasahi baju kami, hmm.. ternyata tim lain sudah tidak sabar ngajak perang-perangan. Awas ya.
Singkat cerita, kami mulai mendayung mengikuti rute sungai. Semua perahu tampak saling serang satu sama lain, yang kiri serang kanan, yang kanan serang kiri, yang depan dan belakang pun demikian. Semua tampak ceria dan heppy.
Semakin lama mendayung jaraknya semakin jauh, kecuali 1 sampai 2 perahu yang tampak.
Di tengah perjalanan kita memasuki rest area/peristirahatan, disana sudah menunggu kelapa muda dan camilan ringan yang siap disantap. Usai menyantap kami menyempatkan renang sejenak dipinggir sungai yang tidak terlalu dalam, itung-itung latihan lah. Maklum belum bisa berenang.
"Berangkat.. berangkat.. berangkat" kata salah satu teman memberi kode pemberangkatan.
Perjalanan pun berlanjut kembali, kali ini rutenya agak lumayan berat sehingga beberapa kali sang pemandu terpaksa turun ke sungai karena perahu nyangkut di bebatuan akibat efek kemarau panjang. Bisa dikatakan, rafting kali ini agak rekoso karena lebih banyak menguras tenaga.
Mendekati garis finish, sesekali kami turun ke sungai merasakan nuansa alam. Walau sebenarnya ada perasaan takut tenggelam.
Alhamdulillah setelah 3 jam perjalanan kita sampai ke garis finish.
Wow.. Ternyata Rafting itu ASYIK. Menariknya lagi temanku yang sejak awal berangkat, badannya lagi nggregesi atau meriang atau masuk angin (banyak banget istilahnya ya) dengan Rafting Alhamdulillah pulangnya jadi sehat.
Beda lagi buatku. Pulang rafting badannya pegel-pegel, alhasil minta kerokan sampai punggungnya mirip penggilesan. Tapi tetap Asyik.
Udah dulu nulisnya ya. Jangan lupa. Saran yang membangun kita nantikan.
Wassalamu'alaikum
Comments
Post a Comment