Oleh : : Erfani Abu Hanafi
Bangga rasanya bisa bergabung di grup Penarawa Bangkit, walaupun sebenarnya ngeri-ngeri sedap karena khawatir tidak bisa istiqomah/komitmen dengan peraturan yang ada, tapi karena motivasinya mau belajar apa boleh buat.
Sebelum coret-coret lebih lanjut saya mau cerita dikit dulu boleh ya, begini ceritanya, Malam Minggu kemarin sesaat setelah dapat kontak person bu Budiyanti (admin grup) dari bu Tirta saya langsung japri mengutarakan maksud dan keinginan bergabung, singkat cerita bu Budi merespon dengan ramah dan menyampaikan syaratnya yaitu setiap anggota wajib menulis harian sebagai setoran wajib, tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan dengan mengatakan Insya Allah secara tertulis via whatsapp. Tak lama berselang, kembali bu Budi bertanya “boleh sebutkan karya yang sudah dimiliki?”, “baru sebatas coret-coret isi hati sama pres rilis bu”, jawabku. “Sudah punya buku?”, gubrakk, pertanyaan berat nih, “belum, kan baru mau belajar bu” tambahku menjawab pertanyaan bu Budi. “Sip. Mari bersama belajar”, tambah bu Budi seakan memotivasi untuk sama-sama belajar.
Tak lama kemudian di addnya nomorku di grup Penawara Bangkit dan merpersilakan untuk memperkenalkan diri dan mengisi jadwal menulis harian, dan kembali tanpa pikir panjang langsung saja ku tulis namaku di daftar sebanyak 4 kali dalam satu bulan, dengan asumsi satu pekan minimal 1 tulisan, setelah pikir-pikir keliatannya kebanyakan kalau 4 kali tapi karena sudah terlanjur apa mau dikata (bahasa khas betawi) yah dicoba dulu aja semoga bisa terlaksana dan juga berharap semoga tidak diremove dari grup jika targetnya tak tercapai.
Akhir kata…
Orang baru banyak malunya
Menulis kata banyak salahnya
Mohon saran dan masukannya
tuk perbaikan yang selanjutnya
Comments
Post a Comment